Sabtu, 13 November 2010

Romansa Senja di Pancasila


Berjalan-jalan sore ke sekitar jalan Pancasila memang menyenangkan. di sana banyak toko-toko makanan, tukang bakso, tukang mie ayam, tukang sate, tukang bubur. dari pedagang kaki lima sampai pedagang makanan bermodal besar pun tampak memadati areal jalan pancasila dekat terminal pancasila, Kota Tasikmalaya.

Beginilah situasi senja di sana!
 
Nuansanya begitu nyaman meski suara bising kendaraan yang memadati sekitar jalan raya disana, namun melihat pemandangan seperti ini, gak kalah keren bila dibanding punya Eropa. hehhehhe

Selain ramai dengan lalu lalang kendaraan, suara kereta api akan terdengar sangat dinamis hampir setiap dua puluh menit sekali. Karena di depan gedung salah satu tempat makan di sana, terbentang rel kereta yang sudah ada sejak jaman hindia belanda. Luar biasa unik dan cantik nuansa senja di Jl Pancasila Kota Tasik ini.





Minggu, 07 November 2010

Mau Ikut Berpetualang Lagi? Yuk, ke Hutan Pinus-Ciamis!

Nah, ayo kita mulai petualangannya....! siapkan ransel anda, bekal nasi timbelnya jangan lupa! lokasi ini, enak banget untuk makan bersama sanak family. Sudah siapkah? YUK.........!

Obyek wisata alam darmacaang atau yang lebih dikenal oleh masyarakat  "obyek wisata hutan pinus" berlokasi di Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Di sini, pemandangan alamnya sangat menakjubkan, udaranya juga sejuk dan menyegarkan. Suasananya sangat natural.

Untuk datang ke lokasi ini anda bisa lewat jalan Desa Kujang dan harus ekstra hati-hati karena banyak ruas jalan yang rusak parah, sehingga sangat sulit dilewati kendaraan, ditambah lagi tanjakan curam di beberapa lokasi. 

Setelah sampai ke lokasi yang dituju yakni Obyek Wisata Alam Darmacaang, anda harus memarkir kendaraan dengan tarif seribu rupiah untuk roda dua dan dua ribu rupiah untuk roda empat. Selain itu, jangan lupa beli karcis masuk seharga dua ribu lima ratus/ satu orang/satu kali kunjungan. Hmmm... jangan mengira ditempat ini aman pungli, anda salah! karena banyak calo karcis yang menjual dengan harga lebih mahal menjadi tiga ribu rupiah. (hese ngalengitkeun budaya calo mencalo teh....hehehhehe)

Tidak banyak yang tahu kalau yang mengelola tempat wisata ini adalah Lembaga Masyarakat Hutan Desa Darmacaang (LMDH) yang bekerja sama dengan perhutani. Bukan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.  Meskipun begitu, tempat wisata ini menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi sama halnya dengan tempat wisata situ panjalu, dan curug tujuh milik pemkab. Hal ini, dapat terlihat dari membludaknya jumlah pengunjung terutama pada hari libur seperti hari Minggu kemarin, 7 November 2010. Saya dengan teman dekat, sengaja datang kesana untuk refressing sekaligus mencari berita untuk Kilas Radio 16 produksi PRSSNI. 


Lokasi ini juga menjadi tempat favorit rekreasi keluarga, atau bahkan menjadi obyek foto pre-wedding. seperti yang dilakukan oleh pasangan Heryani dan Eka, warga perum taman sari Kota Tasikmalaya. Mereka tertarik membuat foto pre-wedding di tempat wisata ini, karena katanya ingin menyatu dengan alam.

Adanya obyek wisata ini juga membawa berkah untuk pedagang. Penghasilan mereka rata-rata dua ratus ribu setiap harinya, dan selalu meningkat menjadi sekitar lima ratus pada hari libur. Selain berkah untuk pedagang juga, ada yang unik di lokasi wisata ini yaitu banyaknya berkeliaran anjing jinak. Anjing-anjing itu, sama sekali tidak mengganggu pengunjung, bahkan mereka terkesan cuek. kerjaannya mencari makanan bekas wisatawan. Hmmm.....!!!

Selain anda disuguhkan dengan pemandangan indah, anda juga bisa melihat penangkaran rusa. Jumlah  rusa yang ada sekitar sembilan ekor. Untuk anda yang suka hiking, silahkan berjalan ke arah utara dari pohon pinus, sekitar satu kilo dari sana, ada wisata batu cakra. Batu ini berbentuk bulat tidak beraturan, dan ada tanda x atau cakra (tanda silang) di atas batu itu, masyarakat sekitar mempercayai, kalau batu itu basah maka daerah itu tidak akan kekurangan air. sebaliknya apabila batu cakra itu kering, maka desa mereka akan terkena kemarau panjang. Selain itu, mereka mempercayai, air yang keluar dari batu itu, bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sekali lagi ini hanya mitos warga. Tidak untuk dipercayai oleh anda!

Untuk anda yang penasaran, boleh langsung datang kesana! kalau butuh bantuan saya, silahkan hubungi ke No 085223845951.

(Minggu, 7 November 2010) Dewi Agustin dan A Rahman Nugraha, Cikoneng- Ciamis

Alhamdulilah Madrasah Diniyahku dapat Rehab


Madrasah Diniyah Darul Ulum yang berlokasi di Desa Batusumur  Manonjaya-Tasikmalaya ini, akhirnya pada awal Oktober lalu, mendapat dana rehab dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri) sekitar Rp 88.500.000,00. Selain itu, mendapat dana hasil swadaya masyarakat yang cukup besar yakni sembilan juta lebih. Awalnya alokasi dana ini, diperuntukkan untuk jalan raya yang melewati Desa Batusumur, tetapi, melihat kondisi bangunan diniyah tersebut rusak berat pasca gempa Tasik September 2009, terjadilah alih fungsi dana.

Sekolah diniyah ini harus menunggu bertahun-tahun untuk diperbaiki. bahkan sebelum terkena dampak gempa Tasik pun, keadaan bangunan ini sangat memprihatinkan.

Bagiku, pengalokasian dana ini, sangat tepat. Menurut analisisku, mencerdaskan anak dan mendidik menjadi anak soleh adalah hal yang paling utama demi menunjang kehidupan manusia selanjutnya, dibanding memperbaiki jalan. Karena bagiku, memperbaiki moral anak jauh lebih penting.
Sekitar sebulan lagi, rehab bangunan Sekolah ini akan segera rampung.


Untuk adik-adik tercintaku, ayo sekolah Diniyah! belajarlah dengan sungguh-sungguh, manfaatkan fasilitas bangunan sekolah itu, dengan sebaik-baiknya.

Senin, 01 November 2010

Berpetualang Yuk!

Ada yang pernah ke daerah Batusumur yang berlokasi di Desa Batusumur Kecamatan Manonjaya?
Tahukah, sahabat...! Batu Sumur ini merupakan salah satu ikon wisata Desa Batusumur. Baik..., mari ikuti petunjuk saya untuk menuju kesana. Siapkan diri anda dengan imajinasi masing-masing.

Untuk datang kesana kamu harus siap-siap jalan kaki melewati jalan setapak sekitar empat kilo mulai dari jalan buntu. hmmmm itung-itung hiking....hehhehe. Dari alun-alun Manonjaya berangkat saja ke arah selatan kemudian belok ke kanan di pertigaan jalan warung sumedang, Manonjaya. Setelah itu, ikuti saja jalur menuju Desa Cihaur. Untuk datang kesana, anda bisa tanya kiri kanan, karena warga sekitar sangat ramah tamah kok! jalan lumayan bagus menuju desa cihaur yang berbatasan dengan desa cikareo. namun untuk menuju lokasi jalan rusak parah, bahkan tidak kena aspal. Nah, setelah sampai di perbatasan Desa Cihaur, anda tinggal ikuti jalur jalan menuju Desa Batusumur, dan langsung menuju wisata batusumur. Nanti anda akan menemukan jalan buntu, dimana jalan paling terakhir dapet aspal. Disanalah anda bisa memarkir kendaraan secara gratis. Dan mulai dech petualangannya....!

Mulailah dengan jalan kaki, ingat harus pake alas kaki, karena anda akan melewati kebun salak milik warga. di sekitar jalan anda akan melewati jembatan Sungai Ciratna, dan akan berhadapan dengan tanjakan dan turunan. awas kalo hujan, jalan licin dan akan membuat anda jatuh berguling-guling. Anda jalan terus, menerobos melewati jalan setapak. Tampak di kiri kanan banyak pohon salak milik masyarakat sana. sampai akhirnya anda akan sampai di lokasi yang dimaksud disana anda akan menemukan saung di atas kolam ikan milik kuncen, dan melihat ke arah selatan anda akan melihat rimbunnya pohon beringin yang tumbuh menjulang di atas batu, akar-akarnya memeluk batu besar, anda akan terkesima melihat pemandangan ini. Dan yang menambah elok pemandangan di sini, adanya sungai batu sahulu yang masih terjaga kenaturalannya. Sungguh sangat menentramkan jiwa yang sengaja datang kesana.

Anda pasti bingung, sebenarnya di batu sumur itu ada apa sih?

Batu sumur terdiri dari dua kata yaitu batu dan sumur. jadi di tempat wisata ini ada batu besar yang ditumbuhi pohon beringin raksasa dan di atas batu ini, terdapat sumur. Dulu, airnya sangat jernih dan dipercaya bisa menyegarkan wajah dan membuat wajah kita berseri-seri. tetapi, sekarang karena kurang terpelihara dan jarang ada orang yang datang kesana, airnya tampak menghitam karena banyak daun-daun beringin yang jatuh ke sumur. Selain itu, sekarang jarang ada yang berani naik ke atas batu karena menurut warga banyak ular disana. Jadi saat ini, yang datang kesana hanya bisa melihat keindahannya dari bawah saja, itupun sekitar 200 meter dari tempat.

Tapi, untuk anda yang ingin berpetualang dan penasaran sebesar apa batu sumur ini? mending datang langsung aja ke lokasi. Jangan lupa untuk datang kesana, anda harus minta ijin dulu ke kuncen Batu Sumur yang rumahnya tidak jauh dari lokasi.